Pada zaman ini kita mengenal berbagai kecanggihan teknologi, mulai dari HP, Komputer, Internet dll. Salahsatu fitur di internet yang cukup populer adalah chatting, fitur inilah yang cukup digemari oleh kawula muda dimanapun mereka berada.
Chatting sendiri berarti berbincang antara satu user dengan user lainnya melalui Aplikasi/sofware yang ada pada PC atau HP yang terhubung ke Internet, biasanya perbincangan itu dilakukan dengan mengetikkan teks lalu dikirim ke lawan bicara kita begitu juga sebaliknya lawan bicara membalas kita membalas tulisan kita secara instan dan cepat, pada sebagian Aplikasi chatting disediakan menu untuk berkirim file misalnya foto, video dll. Bahkan kita bisa bertatap muka melalui webcam. Seiring dengan berkembangnya teknologi chatting tidak hanya dapat dilakukan melalui PC/Laptop tapi dapat juga dilakukan melalui HP (handphone/mobile) tentunya dengan fitur yang tidak sebanding dengan yang ada pada PC, untuk aplikasi chatting pada HP kita mengenal E-buddy, Nimbuzz, Mig33, dll.
Sudah menjadi tabiat (watak) setiap insan untuk mencintai obrolan dengan sesamanya terlebih dengan teman yang enak untuk diajak berbicara begitu juga dengan chat juga dicintai oleh penggunanya bahkan chatting dapat mempunyai efek samping yaitu kecanduan. Betapa tidak, dalam chat kita bisa berekspresi dengan bebasnya sesuka hati tanpa ada yang perlu dikhawatirkan, betapa tidak dengan chating antara user (pengguna) satu dan lainnya tidak saling mengenal karena tidak saling bertatap muka sehingga tidak lagi ada penghalang untuk berekspresi seperti rasa malu, segan, sungkan dll, lagipula tidak ada aturan yang menjerat pelaku “kriminal” chatting dengan sangsi khusus itulah sebabnya banyak kita lihat para chatter begitu bebasnya mereka berekspresi marah, benci, kecewa, cinta, caci maki dll.
Oleh karena itu sebelum memutuskan untuk chatting ada baiknya anda mengetahui Mudhorat-mudhorat pada chat agar anda lebih berhati-hati untuk bertindak sebagai mana dikatakan dalam sya’ir:
عرفت الشر لا للشر لكن لتوقيه ** ومن لم يعرف الشر من الخير يقع فيه
“Aku mengenal keburukan bukan untuk berbuat jahat melainkan agar aku terhindar dari nya, barangsiapa yang tidak mengetahui keburukan dari kebaikan niscaya dia akan terjerumus kedalamnya”.
Berikut ini saya sebutkan mudhorat-mudhorat chatting:
1. Menyebabkan kecanduan;
2. waktu terbuang dengan percuma;
3. Hilangnya rasa malu;
4. Terlalu banyak chat berpengaruh pada perilaku anda yang kadang terlihat aneh seperti ketawa-ketawa sendiri sehingga orang mengira anda sedang stres, dan juga pengaruh interaksi anda dengan orang lain didunia nyata anda akan tidak terlalu peduli dengan orang lain anda lebih mementingkan untuk berada didunia maya anda dari pada bermasyarakat.
5. Membuang-buang harta untuk membeli pulsa/membayar internet dengan tuajuan sia-sia.
6. Bebas berbincang dengan lawan jenis tanpa keperluan, tidak ragu lagi ini adalah jalan menuju zina yang harus dihindari.
Apa yang saya sebutkan diatas adalah fakta yang tidak asing lagi bagi orang yang sudah terbiasa chatting, kita sebagai muslim tahu poin-poin diatas adalah akhlak tercela yang harus kita jauhi, tidak dipungkiri bahwa chatting juga mempunyai manfaat selain dari mudhorat tsb. Misalnya dengan chat anda dapat menjalin silaturrahmi dengan kerabat atau teman anda yang jauh dari anda terlebih apabila mereka berada di luar negeri misalnya, yang mana biaya untuk berkirim sms cukup mahal terlebih untuk nelpon anda harus merogoh kocek yang cukup dalam, dengan memakai layanan chatting anda tidak perlu mengeluarkan biaya lebih.
Oleh sebab itu bagi anda yang ingin mencoba chatting anda harus memperhatikan mudhorat-mudhorat yang ada padanya lalu menimbang dengan manfaat yang anda dapat anda sendirilah yang dapat mengukur mana yang maslahat bagi dunia dan akhirat anda sehingga anda tidak melakukan suatu hal yang membuat diri anda menyesal kenapa anda harus memulainya.
Kita melihat banyak dari para chatter mengeluh betapa mereka telah dirusak oleh “virus” yang bernama chatting ini betapa waktu yang harusnya mereka gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat harus mereka relakan untuk chatting, betapa mereka telah diperbudak olehnya, karena nafsu apabila telah menemukan apa yang membuatnya senang maka dia akan terus menuntut kesenangan itu dan kita tahu bahwa nafsu manusia kalau tidak dibimbing oleh wahyu maka dia akan menyeret kita pada kesesatan dan kejahatan, Allah berfirman :
إن النفس لأمارة بالسوء إلا ما رحم ربي – يوسف : ٥٣
“Sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku”. (QS. Yusuf : 53)
sebagian chatter bahkan lebih rusak dari yang kita bayangkan, oleh karena itu kita sering dapatkan orang yang masih mempunyai kesadaran diri berkeinginan untuk berhenti dari chat, sebagian orang telah mampu merealisasikan niatnya itu namun sebagian yang lain kembali menekuninya dan tidak mampu istiqamah untuk berhenti secara total, oleh sebab itu apa sebenarnya yang membuat mereka sulit meninggalkan chatting itu? Disini saya akan mencoba membantu anda yang benar-benar serius untuk “taubat” dari kebiasaan ini, berikut ini saya sebutkan jalan keluarnya yang mudah-mudahan membantu anda :
1. Kuatkan tekad dan ikhlaskan niat,
وما أمروا إلا ليعبدوا الله مخلصين له الدين
“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas mentaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) Agama”.(QS. Albayyinah : 5)
ke 2:
Problematika Chatting dan Solusinya (bag. 2)